Sosper di Seputih Banyak, Made Bagiasa Didapuk Jadi Pembina Kelompok Seni

Anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa melakukan Sosper di Seputih Banyak. (foto : ist)

Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Dapil Lampung Tengah Drs. I Made Bagiasa, melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Perda Provinsi Lampung nomor 3 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Dalam Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19.

Sosper tentang Adaptasi Kebiasaab Baru Penegagan dan Pengendalian Covid-19 dilakukan di Kampung Setia Bakti (SB) 14 Kecamatan Seputih Banyak Lampung Tengah, Sabtu (13/3/2021).

Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Kepala Kampung Sumarno S.IP, dosen Unila Dr. I Wayan Mustika, M.Hum dan Ketua Paguyuban Seni Budaya Jatilan Sutomo, Babinsa dan Babinkamtibmas.

Dalam kesempatan ini Ketua Paguyuban Seni Budaya Jatilan Sutomo meminta Made Bagiasa menjadi pembina kelompok seni di Setia Bakti Seputih Banyak. Anggota DPRD Lampung ini siap menjadi pembina Seni Budaya di kampung ini dan memberi bantuan uang pembinaan.

Disampaikan Made Bagiasa anggota Fraksi Golkar ini, dalam Perda Nomor 3 tahun 2020 diantaranya mengenai peran serta setiap orang untuk ikut serta dalam pencegahan dan pengendalian virus Corona sehingga terputus rantai sebaran virus Corona seperti yang termaktup dalam pasal 10.

Lebih lanjut Made Bagiasa mengatakan, sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru dilakukan untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan dan pemahaman tentang sanksi yang berlaku dalam pelanggaran Prokes.

“Masyarakat harus tahu tentang Perda yang sudah disahkan untuk dapat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat hendaknya dapat memahami adanya Perda ini termasuk dengan sanksi-sanksi jika masyarakat tidak mematuhi peraturan protokol kesehatan,” kata Made.

Sementara itu, narasumber dosen Unila Dr. I Wayan Mustika, M.Hum, sekaligua penelitian seni budaya dan menjadi pembina bekerja sama dengan UGM didorong untuk ada kreasi baru sesuai kondisi daerah Lampung. Para pelaku seni budaya seperti jatilan hendaknya lebih kreatif lagi dengan mengkombinasikan budaya daerah Lampung.

Sedangkan Ketua Paguyuban Seni Budaya Jatilan Sutomo menyampaikan, selama pandemi Covid-19, para penggiat seni jatilan di Lampung Tengah sepi dari pentas. Tapi saat ini Bupati Lamteng Musa Ahmad sudah membolehkan pebtas jatilan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam dialog, tokoh masyarakat, agama dan budaya mengeluhkan rusaknya infrastruktur jalan di kampungnya. Petani juga menyampaikan anjloknya harga singkong. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.