Maba Universitas Teknokrat Digembleng Ilmu Agama dengan Mabit dan Jalasah di Masjid

Rektor UTI HM. Nasrullah Yusuf memberi motivasi kepada mahasiswa yang mengikuti mabit dan jalasah. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Ratusan mahasiswa baru Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) yang beragama Islam digembleng (ditempa) ilmu agama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mahasiswa baru ini diajak untuk mabit dan jalasah di Masjid Asmaul Yusuf kampus setempat, Sabtu malam Minggu (12/10/2024).

Bacaan Lainnya

Mereka mengisi malam itu dengan kegiatan bermalam di masjid. Ini adalah kegiatan gelombang kedua. Sebelumnya, pekan lalu, 5 Oktober 2024, sudah diadakan untuk mahasiswa yang gelombang pertama.

Jika malam hari diikuti mahasiswa putra, pagi harinya diikuti mahasiswa putri dengan acara jalasah. Tema besar panitia adalah “Membentuk Generasi Unggul dan Berkarakter Islami”.

Adapun beberapa acara yang diadakan adalah penampilan tim selawat Asmaul Yusuf, tilawah bersama, praktik tata cara wudu yang benar, salat berjamaah, makan bersama, sharing session keislaman, kajian rohani, renungan malam, salat tahajud berjamaah, tilawah subuh bersama, Almasurat pagi, olahraga, sarapan pagi, dan doa bersama.

Tilawah diikuti dengan khusyuk oleh semua mahasiswa. Semua memegang mushaf Al Quran dan khusyuk melantunkan ayat suci Al Quran.

Istimewanya, Rektor UTI Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE, MBA juga hadir. Rektor memberi motivasi kepada mahasiswa agar mereka menjadi insan yang cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia.

Rektor mengatakan, kegiatan yang umumnya dikenal dengan ospek ini, di Univetsitas Teknokrat, dilakukan dengan penuh kreativitas dan sarat dengan pembentukan akhlak mulia dan islami.

Rektor mengatakan, mahasiswa Universitas Teknokrat wajib hormat dan taat kepada orangtua dan dosen. Dosen, kata dia, adalah pengganti orangtua selama di kampus. Karena itu, mahasiswa harus hormat dan menghargai dosen yang menularkan ilmu kepada mahasiswa.

Rektor ingin akhlakul karimah ini bisa terbentuk dengan aktivitas di Masjid Asmaul Yusuf. Karena menurut Nasrullah, akhlak mulia bisa dibentuk dengan sesering mungkin memberikan pemahaman yang baik dan islami kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak hanya pintar dalam akademik, tapi juga harus berakhlakul karimah. (W9-jm)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses