Buntut Konflik Harimau-Manusia, Petani Diminta Tak Lagi Garap Lahan di TNBBS

banner 970x250
Ilustrasi harimau Sumatera di TNBBS, Lampung Barat. foto ist

Lampung Barat, Warta9.com – Konflik antara manusia dan harimau di Kabupaten Lampung Barat terus bergulir. Kasus terbaru, seorang petani kopi ditemukan tewas akibat dimangsa harimau dengan kondisi tubuh yang tak utuh.

Tim Satgas gabungan tampak kewalahan mencari solusi dalam konflik tersebut. Jika semua harimau di kawasan ditangkap, ekosistem konservasi di hutan lindung akan terganggu. Bagaimana pun, populasi harimau Sumatera harus tetap dijaga agar tidak punah.

Bacaan Lainnya

“Kami telah menangkap dua harimau dan menyerahkannya kepada pihak berwenang. Namun, untuk harimau ketiga, tidak akan dilakukan penangkapan,” kata Komandan Kodim 0422 Lampung Barat, Letkol Inf Rinto Wijaya, Senin (27/1).

Letkol Rinto meminta masyarakat untuk tidak lagi masuk kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Konflik ini terjadi karena berkurangnya mangsa alami harimau ulah pemburuan liar yang dilakukan manusia.

“Masyarakat berkebun sering mengambil hewan-hewan yang menjadi mangsa harimau, sehingga harimau kesulitan mendapatkan makanan. Masyarakat dihimbau tidak menggarap lahan di kawasan TNBBS dan menghentikan perburuan liar,” tandasnya.

Hingga kini, daftar korban jiwa dalam konflik yang terjadi di wilayah konservasi itu bertambah menjadi empat orang. Terbaru, seorang petani kopi bernama Zainudin (28) ditemukan tewas di kawasan TNBBS. Bagian bawah tubuh korban hilang diduga akibat dimangsa harimau. (W9-Nan)

banner 970x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.