Jadi Keynote Speech Seminar Nasional BPTP Lampung, Gubernur Arinal Paparkan Strategi Kemandirian Pangan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menjadi keynote speech Seminar Inovasi Teknologi Pertanian yang diselenggarakan BPTP. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi menjadi Keynote Speech pada Seminar Nasional Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung. Seminar bertemakan “Inovasi Teknologi Pertanian Lahan Kering Dalam Mendukung Kemandirian Pangan dan Ekspor”, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Radison, Bandarlampung, Rabu (30/6/2021).

Dalam seminar tersebut, Gubernur Arinal memaparkan strategi kemandirian pangan dan ekspor serta inovasi pertanian lahan kering, yang menjadi inspirasi pembangunan pertanian nasional.

“Atas nama Pemerintah Lampung, saya menyambut baik diselenggarakannya Seminar ini, semoga dapat memberikan inspirasi baru bagi kebijakan pangan di Lampung khususnya yang terkait dengan inovasi teknologi pangan di lahan kering,” ujar Gubernur Arinal.

Menurut Arinal, teknologi pangan harus disesuaikan. Dari tahun 60-an, Indonesia sudah bicara pangan, namun tata kelolanya belum ada perubahan. “Saya akan berjuang maksimal membangun Lampung, karena salah satu yang akan saya perjuangkan adalah bagaimana ekonomi kerakyatan ini bisa bangkit,” ujarnya.

Yang lebih penting, jelas Gubernur Arinal, paradigmanya harus diubah. Para bupati harus tahu sektor pertanian ini. Karena objek pembangunan ada di kabupaten, sehingga harus ada kepedulian dari Bupati kepada sektor pertanian. Sebelum membangkitkan para bupati, maka harus ada kajian-kajian yang mendukung.

*Lampung Penghasil Pangan Ungguian
Gubernur Arinal menjelaskan, Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil pangan unggulan. Hampir semua komoditi Lampung masuk 10 besar bahkan mendunia antara lain ubi kayu, nanas, pisang, jagung, padi, dan lainnya.

Tanaman ubi kayu kita menyumbang kontribusi produksi tertinggi secara nasional yakni 4.929.000 ton atau setara dengan 30,15% dari kebutuhan nasional, tanaman nanas dengan kontribusi nasional 699,243 ton atau 31,84% dari kebutuhan nasional.

“Khusus untuk komoditas padi berdasarkan data BPS 2020 komoditas padi memberikan kontribusi peringkat 6 nasional dan peringkat 2 sumatra dengan jumlah produksi 2.164.089 ton atau setara dengan 3,9%. Tapi berdasarkan data saya, produksi padi kita sebesar 2,65 juta ton. Kebutuhan Lampung sebesar 1,2 juta ton, dan kelebihan 1,4 juta ton disuplai ke jakarta dan beberapa provinsi di sumatera,” terang Gubernur Arinal.

Gubernur Arinal menjelaskan bila dilihat kembali statistik luasan lahan kering di Sumatera terdapat lebih 29 juta hektare dan sebesar 2,65 juta hektar berada di Provinsi Lampung.

Pada abad ke-21, jelas Gubernur Arinal, ekonomi Indonesia sangat tergantung pada pertanian dan bukan pada teknologi informatika semata, termasuk tekonolgi pertanian. Namun kebutuhan pokok akan pangan juga jangan terabaikan. Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan sistem usaha pertanian karena semua usaha pertanian berbasis sumber daya lahan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.