Kejari Tulang Bawang Cium Aroma Tak Sedap Pengadaan Bansos Berlogo BMW

Menggala, Warta9.com Polemik bantuan sosial (Bansos) Covid 19 berlogo BMW Bupati Tulang Bawang, Winarti terus bergulir. Satu demi satu kejanggalan pengadaan bantuan sosial yang menghabiskan dana Rp4 miliar lebih itu terkuak, mulai dari satuan harga, kualitas beras buruk hingga dugaan pengurangan tonase beras.

Kepala Kejaksaan Negeri Tulang Bawang Dyah Ambarwati melalui Kasi Intelijen (Kastel), Raden Akmal mengaku telah menerima laporan terkait pengadaan bantuan sosial untuk warga terdampak virus corona di kabupaten tersebut. Dari itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan pengumpulan data (Puldata).

Pendalam itu dilakukan, lanjut Akmal, terkait aroma dugaan markup satuan harga hingga persoalan lainnya yang dinilai janggal. Penelusuran akan dilakukan mulai dari Dinas Sosial Pemkab Tulang Bawang, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) hingga PT. Mubarokah Jaya Makmur, selaku pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah setempat.

“Kita menilai ada kejanggalan dalam penyaluran Bansos berlogo BMW Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti yang melibatkan pihak ketiga. Tahap awal kita lakukan pengumpulan data. Untuk seterusnya akan kita lanjutkan jika ditemukan indikasi penyimpangan,” kata Akmal, kepada warta9.com, Jumat (19/06/2020).

Sementara itu, Pengacara Hukum PT. Mubarokah Jaya Makmur (MJM), Ketut Istra Eli, SH menjelaskan, penyaluran bansos tersebut telah sesuai kesepakatan antara Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Sosial dan PT. MJM selaku pihak ketiga. Kontrak kerja dilakukan sesuai kesepakatan harga distributor yang di buat Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemkab setempat.

“Terkait pembuatan kontrak kerja itu di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ). Ini sudah sesuai pengajuan dan kesepakan. Jika ada indikasi kelebihan pagu anggaran terkait pengadaan bansos sembako ini silahkan tanya lansung ke Dinsos,” ujar Ketut beberapa hari lalu.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) menunjuk PT. Mubarokah Jaya Makmur (MJM) selaku pihak ketiga pengadaan 27 ribu paket sembako Covid-19 dengan pagu anggran Rp4.050 miliar.

Bantuan sosial tersebut di bagikan kepada warga terdampak virus corona di 15 kecamatan yang tersebar di empat kelurahan dan 147 kampung Kabupaten Tulang Bawang.

Berdasarkan penulusuran warta9.com, didapat satuan harga jual warung berbagai paket sembako tersebut. Dari berbagai sumber didapat harga susu cap enak Rp10 ribu, gula pasir 1 kg Rp15 ribu, sabun mandi merk GIV Rp2 ribu, terigu mila 1 bungkus Rp8,500 dan minyak goreng satu botol 900 ml Rp11 ribu.

Sedangkan paket sembako tersebut berisi susu cap enak 2 kaleng, minyak goreng kemasan 900 ml satu botol, sabun mandi merek GIV 3 buah, gula pasir 1 kg, dan terigu mila 1 bungkus. Lima jenis sembako tersebut jika di total per paket Rp60.500.

Jumlah harga per paket sembako tersebut jika dikalikan 27.000 paket sembako maka dana yang digunakan sebesar Rp1.633.500.000, ditambah pajak PPH dan PPN sebesar 11,5 % Rp296.635.000. Untuk itu total belanja plus pajak sebesar Rp1.930.135.0000.

Indikasi penggelembungan harga ini menguat berdasarkan kontrak kerja dua jenis pengadaan bantuan sosial sebesar Rp4.050.0000.0000.

Dua pengadaan itu terdiri dari bansos paket sembako Rp2.578.500.000 dan paket beras berlogo BMW sebesar Rp1.471.500.000. Jika dibandingkan dari pagu pengadaan bansos sembako sebesar Rp2.578.l,5 miliar, maka terdaparlt sisa dana sebesar Rp648.365.000.

Sementara pengadaan beras yang diadakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan jumlah tonase 135 ton dengan harga per kilogram Rp.10.900 X 5 kg, maka beras tersebut per paket Rp.54.500.

“Selain timbangan kurang, beras 5 kg yang dikemas dalam karung berlogo BMW itu kualitasnya sangat buruk,” ujar salah satu penerima yang meminta namanya tidak disebutkan.

Ketua Gapoktan Hairul Anom yang juga menjabat Kepala Kampung Hargo Rejo, Kecamatan Rawajitu Selatan berdalih harga beras tersebut sudah termasuk karung. Dimana dirinya juga menyediakan karung plastik berlogo Bergerak Melayani Warga (BMW) milik Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti dengan harga Rp1475.00 per karung.

Belanja karung tersebut diduga berdampak pada pengurangan kualitas dan tonase beras berlogo BMW yang disalurkan. Sehingga paket sembako yang seharusnya 5 kg perpaket itu terpaksa dikurangi.

Namun keterangan berbeda disampaikan sejumlah pedagang beras. Para pedagang yang meminta namanya tidak disebutkan ini mengaku jika karung beras tidak berpengaruh dengan harga. Pasalnya, setiap pembelian beras baik dengan distributor maupun pengecer harga beras sudah termasuk karung.

“Setau saya kalau beli beras, harga sudah termasuk karung. Gak ada pengaruh kok. Masak pembeli bawa karung sendiri, kan agak janggal,” ujar sejumlah pedagang, kepada warta9.com, Minggu (21/6/2020). (W9-Wan)

Baca Juga: https://warta9.com/menguak-kong-kali-kong-dinsos-bpbj-dan-pihak-ketiga-penyedia-bansos-covid-19/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.