Warga Keluhkan Bau Menyengat Limbah RS Medika Insani

KOTABUMI – Warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari limbah Rumah Sakit Medika Insani. Menurut warga, bau menyengat tersebut berasal dari pipa paralon limbah yang dialirkan melalui siring di pemukiman warga kearah sungai persawahan.

“Tempat pembuangan air limbah RS Medika Insani merupakan daerah persawahan yang mengalir kedaerah aliran sungai. Sebelumnya, sempat mendapatkan protes dari warga setempat karena menimbulkan bau tak sedap dibuang begitu saja kearah aliran siring atau drainase yang dipakai warga,” kata Sukirno, salah satu warga yang berada dialiran pembuangan limbah RS Medika Insani, Selasa (26/5/2020).

Namun setelah digeserkan ketempat lain yang searah dengan rumah sakit dan bermuara di sungai. Seharusnya, RS Medika Insani memiliki Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).

Fakta dilapangan tidak dilaksanakan, hanya dibuang begitu saja oleh pihak rumah sakit. Dan sepertinya tidak tanggapan dari pihak terkait, karena hanya dibiarkan begitu saja. Padahal banyak dampak negarif yang dapat ditimbulkan akibat permasalahan tersebut.

“Kalau soal relokasi itu benar sudah ada musyawarah dengan masyarakat. Tapi selama ini tidak ada tuh sumbang sih dengan masyarakat, hanya sebatas memindahkan dan memakai paralon,” tambah warga lainnya,

Dengan keterbatasan pengetahuan, warga tidak mengetahui akan dampak yang ditimbulkan dari pembuangan limbah terkesan asal buang itu. Sehingga mereka tidak terusik dengan permasalahan tersebut, namun dalam sudut pandang kesehatan dan lingkungan cukup membahayakan.

Sebab dilapangan dibuang begitu saja ke daerah persawahan di dekat kediaman warga hingga dapat berpengaruh negatif, baik itu keseimbangan alam hayati dan hewani mapun kesehatan warga.

“Kalau lainnya kami tidak mengerti, tapi itu dialirkan di daerah persawahan. Kalau hujan, pasti itu turun kebawah (DAS). Dan sejauh ini bau tak sedap masih terbau disana,” terangnya.

Saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp kepada Pemilik (owner) RS Medika Insani, Sugeng mengklaim apa yang dikeluarkan itu bukanlah limbah seperti yang dikhawatirkan.

Melainkan buangan akhir telah melalui proses dan perlakuan khusus berada dikolam-kolam yang disediakan di lingkungan rumah sakit sesuai peraturan. Baru kemudian, dialirkan ke kolam ikan yang dipersiapkan (sawah), dan itu dilaporkam secara kontinue ke Bandar Lampung 6 bulan sekali.

“Disitu ada penyaringan, penangkapan kuman jahat sampai ke kolam kedelapan air telah kembali normal. Baru dialirkan ke kolam ikan, dan kami pastikan itu tidak ada masalah karena selalu mengirimkan sampelnya di provinsi. Kalau berwarna merah itu mungkin adalah buangan cucian ikan atau ayam dapur umum,” tambah Pemilik RS Medika Insani, Sugeng. (Rozi/lam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.