Ogan Ilir, Warta9.com – Diduga realisasi pengelolaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten Ogan Ilir bermasalah dan terindikasi menyimpang.
LSM Serikat Mahasiswa Rakyat Bersatu Sumsel menggelar aksi demo di Halaman kantor Kejaksaan Negeri Ogan Ilir agar pihak aparat penegak hukum serta dinas terkait bisa menindaklanjuti dugaan penyimpangan, Kamis (06/02).
Aksi itu dilakukan terkait dugaan penyimpangan realisasi Dana BOK tahun anggaran 2019 di Dinas Kesehatan yang dikucurkan ke setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Ogan Ilir.
Dimana realiasasi tersebut diduga kuat terindikasi penyimpangan baik berupa pemotongan setiap kali pencairan yang mencapai 25 persen hingga adanya dugaan fiktif dibeberapa item kegiatan termasuk SPJ palsu.
“Selain itu diduga kuat melibatkan oknum-oknum tertentu guna melancarkan aksinya,” teriak Ketua LSM Serikat Mahasiswa Rakyat Bersatu, Alex Kazjuda, dalam orasinya.
Adapun tuntutan yang disampaikan saat orasi diantaranya;
- Usut tuntas dugaan penyimpangan dana BOK berupa pemotongan yang mencapai 25 persen dengan rincian 10 persen bagi setiap Pimpinan Puskesmas, kemudian 10 persen bagi Dinas Kesehatan dan 5 persen lagi untuk Bendahara
- Usut tuntas ada beberapa item kegiatan yang diduga fiktif sama sekali dari dana BOK tersebut
- Usut tuntas keterlibatan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam penyimpangan dana BOK tersebut
- Usut tuntas dugaan SPJ palsu dana BOK tersebut
- Evaluasi kinerja masing-masing Pimpinan Puskesmas berikut Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir.
Kedepan, jika tuntutan aksi tidak digubris oleh pihak terkait, Ketua LSM Serikat Mahasiswa Rakyat Bersatu, Alex Kazjuda, mengancam akan kembali melakukan aksi demo dengan massa yang lebih banyak lagi. Dan akan terus mengawal hingga ada titik terang.
Orasi yang disampaikan tersebut ditanggapi langsung oleh Kasi Pidsus Kejari Ogan Ilir, Beni Wijaya. Beni siap menampung dan menerima aspirasi yang dipelajari dan akan segera menindaklanjutinya. (W9-adi)
