Lampung akan Bangun Pusat Riset Pertanian Termasuk Riset Singkong

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi pengusaha tapioka, Ketua KTNA Hanan A Rozak, Dekan Fak Pertanian dan Asisten II Kusnardi memberi keterangan kepada para wartawan usai dialog. (foto : jam)

Bandarlampung, Warta9.com – Provinsi Lampung segera mendirikan Pusat Riset Komoditas Tani termasuk ubi kayu (Singkong). Rencana pendirian pusat ruset pertanian ini disambut baik banyak kalangan, terutama petani singkong, karena ubi kayu sudah menjadi komoditi utama di Lampung.

Rencana pendirian riset komoditas tani itu diusulkan bos ubi kayu Lampung Windarto yang langsung disambut baik oleh Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi.

Dalam acara Coffee Morning yang diinisiasi para pengusaha tapioka dalam rangka Monitoring dan evaluasi terhadap hasil kesepakatan bersama dalam penggunaan alat ukur kadar pati maupun pembelian ubi kayu, yang dilaksanakan di Hotel Novotel, Rabu (23/6/2021), dilakukan dialog. Bahkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberi kesempatan kepada Kepala Dinas Kabupaten yang hadir untuk bertanya seluas-luasnya mumpung bertemu dengan 11 pengusaha tapioka.

Dalam dialog tersebut, salah satu bos tapioka Lampung Windarto menyampaikan perlunya peningkatan SDM dalam membangun sektor pertanian khususnya masalah ubi kayu. Karena itu, Windarto siap membangun fasilitas gedung untuk riset yang bisa digunakan oleh Unila, Pengusaha dan Pemerintah. Pusat riset tani ini akan diawali dengan riset ubi kayu (singkong).

Karena pusat riset ini sangat bagus, maka Gubernur Arinal Djunaidi langsung merespon dan meminta pusat riset pertanian di Lampung segera diwujudkan. Karena dalam pusat riset pertanian ini meliputi akademisi, bisnis dan goverment (ABG) plus melibatkan komunitas masyarakat petani.

Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si yang hadir dalam acara coffee morning menyambut baik rencana pendirian pusat riset pertanian. Tanggapan positif rencana pusat riset pertanian juga disampaikan Ketua KTNA Provinsi Lampung Hanan A Rozak. Sebagai masyarakat petani Hanan Rozak menilai bila pusat riset pertanian ini terwujud, maka ini merupakan suatu kemajuan bagi petani di Provinsi Lampung. “Bila Petani Berjaya, Pengusaha Berjaya, maka Provinsi Lampung akan berjaya,” ujar Hanan Rozak juga anggota Komisi IV DPR RI ini.

Pengusaha besar tapioka Lampung Windarto dan Abi mengucapkan banyak terimakasih atas inisiasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang membuka ruang dialog terkait masalah harga singkong. Menurut pengusaha tapioka Lampung ini, baru masa Gubernur Arinal pengusaha tapioka diajak dialog mengenai harga singkong. Windarto mengusulkan dalam pertemuan kedepan, dihadirkan perwakilan petani singkong. Supaya petani juga bisa langsung menyampaikan persoalan yang mereka hadapi.

Dalam pertemuan masalah harga ubi kayu, Gubernur Arinal Djunaidi meminta semua pengusaha singkong mempunyai alat pengukur kadar aci. Dengan adanya alat ukur kadar aci ubi kayu, maka petani tidak salah paham bila menjual singkong. Bila diketahui kadar acinya rendah, maka harga turun. Bila kadar acinya tinggi maka harga akan tinggi. Maka petani pun harus tahu jangan buru-buru memanen singkong jika belum masuk usia 9 bulan.

Selain itu, Gubernur Arinal juga menyampaikan kepada pengusaha singkong menyampaikan ke petani segera bergabung ke program Kartu Petani Berjaya (KPB). Karena dalam program KPB itu, ada KUR yang bisa dimanfaatkan para petani. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.