Terkait Lakalantas, Oknum Pejabat Pemkab Way Kanan Dipolisikan

Waykanan, Warta9.com – Oknum pejabat Pemkab Way Kanan diduga tidak bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil BE 11 W dan sepeda motor BE 2259 WF. Akibat peristiwa itu penumpang sepeda motor mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit

Lakalantas tersebut terjadi pada Selasa 5 Juli 2022 sekira pukul 14.30 WIB, di depan Masjid Islamic Center, Kelurahan Blambangan Umpu, Kabupaten Waykanan.

Saat itu pengendara sepeda motor bernama Nando berboncengan dengan Dimas Anggara terlibat lakalantas dengan mobil yang dikendarai Asisten 1 Setdakab Waykanan, Hi. Selan.

Ketika kecelakaan terjadi, pengendara mobil menyatakan siap bertanggungjawab dan meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

Dimana akibat peristiwa naas itu Dimas Anggara yang dibonceng motor tersebut harus dirujuk ke RS Handayani Kotabumi, pihak rumah sakit meminta laporan kepolisian tentang lakalantas tersebut agar seluruh pengobatan ditanggung oleh Jasa Raharja.

Namun karena sudah ada kesepakatan, pihak keluarga justru memilih bayar menggunakan uang sendiri karena pengendara mobil siap bertanggungjawab.

Paman korban, Pesawik mengatakan, lima hari setelah menjalani perawatan di rumah sakit Handayani Dimas diperbolehkan pulang. Setiba dirumah dia datang (Selan red).

“Saya langsung menunjukkan kwitansi biaya rumah sakit senilai Rp8 juta serta biaya-biaya lainnya. Total keseluruhan Rp11 juta. Dia siap mengganti biaya 8 juta itu dan kami setuju,” ujar Pesawik.

Namun, 15 hari pasca kesepakatan ganti rugi, janji itu tak juga terealisasi dengan berbagai macam alasan. “Belum ada janjinya yang dipenuhi,” ucapnya.

Asisten 1 Setdakab Waykanan, Hi. Selan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menyatakan siap bertanggungjawab menyeluruh, lantaran pemilik motor bernama Ruslan juga meminta ganti rugi.

“Saya mau selesai menyeluruh. Saya akan mengutus seseorang untuk menemui Ruslan pemilik motor tersebut, dan berunding kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Ruslan pemilik motor dihubungi melalui telepon seluler mengaku sebelumnya meminta kerelaan dia (Selan red) membantu biaya perbaikan motor dan pengobatan anaknya tanpa menyebut total nominal.

Namun tetap saja Selan bersikukuh. Bahkan ia merasa tak bersalah dan ingkar janji. Lantaran tak ada pertanggungjawaban, kasus tersebut dibawa ke polisi. (W9-Joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.