Ketua BAZNAS RI Apresiasi Gubernur Lampung Mirza atas Komitmenya Dalam Pemberdayaan BAZNAS

Ketua BAZNAS RI Prof Noor Ahmad membuka Rakernis BAZNAS. (foto : ist)

Bogor, Warta9.com – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof. Dr. H. Noor Ahmad, MA, mengapresiasi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal atas komitnya yang luar biasa dalam pemberdayaan BAZNAS di daerahnya.

Apresiasi itu disampaikan Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. H. Noor Ahmad, MA, saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BAZNAS Person In Charge (PIC) BAZNAS Provinsi se-Indonesia, di Hotel Salak Bogor, Rabu (21/5/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Noor Ahmad, menysmpaijsn apresiasi yang tinggi terhadap komitmen Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal atas komitmen luar biasa terhadap BAZNAS. “Kami mengapresiasi atas komitmen luar biasa beliau (Gubernur Lampung, red) terhadap BAZNAS. Apresiasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi gubernur dan kepala daerah lainnya untuk turut memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan dan penguatan BAZNAS di wilayah masing-masing.

Ketua BAZNAS RI, juga menekankan pentingnya penguatan koordinasi dan kolaborasi antara Wakil Ketua III BAZNAS RI dengan seluruh Person In Charge (PIC) BAZNAS Provinsi se-Indonesia. Hal ini menjadi landasan krusial dalam upaya peningkatan kinerja dan efektivitas pengelolaan zakat secara nasional.

Ketua Baznas Provinsi Lampung, Iskandar Zulkarnain, saat dimintai keterangan mengatakan, sinergitas dalam pemberdayaan pengumpulan zakat sangat dibutuhkan dalam membantu para mustahid. “Atas peran yang sangat luar biasa dari Pak Gubernur, pengumpulan zakat fitrah dan mall pada lebaran Idul Fitri yang lalu, naik 30 persen dari tahun lalu ini,” kata Iskandar.

Gubernur Mirza juga, kata Iskandar, sudah menginstruksikan kepada para pejabat di lingkungan Pemprov Lampung menjadi contoh teladan melakukan pengumpulan zakat bagi karyawan.

Atas kenaikan pengumpulan ini, Iskandar menyampaikan terima kasih kepada gubernur atas dukungan kuat untuk kerja kerja baznas sebagai lembaga pemerintah non struktural dibidang perzakatan.

Komitmen Gubernur Lampung terkait dukungan pengumpulan zakat adalah dari awal Ramadhan, gubernur menerbitkan surat imbauan agar pegawai dan jajaran di Lampung untuk membayar zakat, infaq dan sadaqah ke baznas. “Ini sangat berdampak pada pengumpulan juga distribusi zakat ke mustahid,” kata Iskandar lagi.

Dalam Rakernis Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. H. Noor Ahmad, menyampaikan beberapa poin strategis yang menjadi fokus utama BAZNAS ke depan yaitu;

Pengelolaan dana dam haji: Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa pengelolaan dana dam haji di Indonesia akan sepenuhnya dilakukan oleh BAZNAS. Ini sesuai dengan arahan Kementerian Agama dan menandai kepercayaan besar pemerintah terhadap BAZNAS dalam mengelola amanah umat yang berkaitan dengan ibadah haji.

Optimalisasi Pemanfaatan Daging Dam. BAZNAS akan segera berkoordinasi kembali dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan Hewan untuk membahas teknis pengiriman daging dam ke Indonesia dalam bentuk olahan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan daging dam dapat dimanfaatkan secara optimal dan didistribusikan kepada mustahik di seluruh pelosok negeri dengan lebih efektif dan higienis.

Fleksibilitas Lokasi Penyembelihan Dam: Disampaikan pula bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang mempertimbangkan perubahan keputusan terkait lokasi penyembelihan hewan dam. Jika sebelumnya harus dilakukan di Arab Saudi, ada kemungkinan keputusan baru yang memperbolehkan penyembelihan dilakukan di Indonesia. Hal ini akan memberikan fleksibilitas lebih dan berpotensi meningkatkan efisiensi pendistribusian daging dam.

Urgensi Pembenahan Administrasi BAZNAS RI: Pertemuan ini ditekankan sebagai momen yang sangat penting karena menjadi sarana untuk membenahi administrasi di BAZNAS RI secara menyeluruh. Pembenahan ini fundamental untuk menciptakan tata kelola organisasi yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien. Kesatuan Kelembagaan Administrasi: Ketua BAZNAS RI menegaskan bahwa kelembagaan administrasi mutlak harus menjadi satu kesatuan.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya standarisasi dan integrasi sistem administrasi di seluruh tingkatan BAZNAS, baik pusat maupun daerah, demi terciptanya sinergi yang kuat.

Penguatan Internal BAZNAS Daerah: Penguatan internal BAZNAS daerah menjadi sorotan penting. Ketua BAZNAS RI menekankan perlunya kekompakan dan kolaborasi yang solid di internal organisasi, penataan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik, dan penanganan cepat terhadap setiap persoalan yang muncul. PIC daerah memiliki tanggung jawab besar untuk segera melaporkan setiap permasalahan kepada pimpinan secara tertulis agar dapat ditanggapi dan diselesaikan dengan sigap.

Tugas dan Tanggung Jawab PIC (Person In Charge): Dijelaskan bahwa tugas utama PIC adalah mengawal dan mengoordinasikan segala aspek terkait BAZNAS di wilayahnya. PIC berperan sebagai penghubung utama antara BAZNAS pusat dan BAZNAS daerah, memastikan komunikasi dan implementasi program berjalan lancar. Ketua BAZNAS RI menganalogikan tugas PIC ini dengan ungkapan Jawa “bolodupak”, yang secara harfiah berarti “teman yang sigap dan siap sedia”, mencerminkan tanggung jawab PIC untuk selalu tanggap, proaktif, dan responsif terhadap segala dinamika di lapangan demi tercapainya tujuan BAZNAS. (W9-jm)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses