Rombongan Dosen ITB Terpesona dengan Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung

Rombongan dosen ITB saat mengunjungi Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.comTaman Kupu-kupu Gita Persada Lampung milik budayawan dan arsitek Lampung Ir. Anshori Djausal, MT, menarik rombongan dosen dan guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Rombongan dosen ITB sekitar 40 orang berwisata di Taman Kupu-kupu Gita Persada yang berlokasi di Jalan Wan Abdul Rachman Kemiling disambut langsung oleh Anshori Djausal dan istri Dr. Herawati Soekardi, ahli Kupu-kupu Pertama Indonesia serta keluarga.

Bacaan Lainnya

Para dosen yang membawa keluarganya ini sangat enjoy, menikmati spesies ratusan kupu-kupu. Rombongan dosen ITB yang dipimpin oleh Prof. Dr. Pradono, S.E, M.Ec.Dev, dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Tata Kota (Planologi), diantarannya Prof. Dr. Benedictus Kombaitan (Guru Besar ITB), Dr. Ir. Dewi Sawitri, MT. (Purna Bakti Dosen ITB).

Taman Kupu-kupu Gita Persada yang dirintis Anshori dan istri, 25 tahun lalu dengan lahan 4,8 hektar, merupakan tanah kritis, ‘disulap’ oleh Anshori Djausal menjadi Taman Kupu-kupu yang asri dengan spesies sekitar 200 lebih kupu-kupu dan ratusan jenis pohon.

Ketua Rombongan Dosen ITB Prof. Dr. Pradono, S.E, M.Ec.Dev, mengapresiasi konservasi kupu-kupu yang dibangun oleh Anshori dan istri Herawati.

Prof Pradono mengatakan, rombongan dosen Planologi ITB ke Lampung dalam rangka pengukuhan dua guru besar Itera dulu dosen ITB Prof. Ibnu Sabri dan Prof Harkunti. Sebelumnya juga telah melakukan audiensi dengan Pemprov Lampung diterima Wagub Lampung Jihan Nurlela.

Lebih lanjut Prof Pradono mengatakan, dengan pengalaman dosen ke taman kupu-kupu ini, nantinya bisa disampaikan kepada mahasiswa agar dapat mengunjungi tempat ini. “Sangat layak bagi kami untuk dijadikan lokasi penelitian. Karena itu, nanti mahasiswa bisa dikirim ke sini untuk lebih bisa berinteraksi atau praktik. Sehingga menjadi bahan diskusi dan pengembangan,” ujar Prof. Pradono.

Lebih lanjut Prof. Pradono mengatakan, pengembangan taman kupu-kupu Gita Persada Lampung sangat dimungkinkan. Karena beberapa waktu lalu pihaknya melakukan pengembangan yang ada di Korea Selatan. “Jadi sangat terbuka Taman Kupu-Kupu Gita Persada ini dikembangkan di berbagai bidang,” tambah Prof. Pradono.

Kekaguman konservasi kupu-kupu Gita Persada Lampung disampaikan oleh Mrs. Sonia istri Dr. Wilmar. Orang barat ini menilai taman kupu-kupu sangat bagus. Konservasi kupu-kupu ini sangat layak untuk penelitian.

Sementara itu, Anshori Djausal mengucapkan terimakasih kepada para dosen ITB yang telah berkunjung ke Taman Kupu-kupu Gita Persada.

Menurut mantan dosen Teknik Unila ini, tidak mudah untuk membuat konservasi kupu kupu ini. Taman kupu-kupu Gita Persada yang ada saat ini bentuk perjuangan yang gigih dari Dr. Herawati dosen Biologi Unila yang juga alumnus ITB ini.

Saat ini taman kupu-kupu Gita Persada Lampung sudah menjadi tempat wisata baik masyarakat umum dan wisata edukasi bagi pelajar dan mahasiswa. Apalagi akses jalan menuju Taman Kupu-kupu ini dapat ditempuh dari Kemiling dan Telukbetung Barat dengan kondisi jalan sangat mulus. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses