Menggala, Warta9.com – Seorang balita berusia 3,5 tahun, warga Kampung Bumi Dipesana Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, ditemukan tewas tenggelam di kolam tambak udang, Minggu (15/6/2025). Balita tersebut tewas di tambak yang berada di depan rumah korban.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, di Blok 4 Jalur 56 No. 05. Korban merupakan anak pertama yang saat kejadian sedang berada di rumah bersama ibunya, sedangkan sang ayah pergi memancing.
Rusdi Amin, tetangga korban mengatakan, buah hati dari Sugeng Riyadi dan Suci itu, tenggelam saat ibunya sedang membersihkan rumah, sementara putranya bermain di teras. Teras rumah mereka sebenarnya berpagar, akan tetapi sang Ibu diduga lupa menutup pintu pagar atau berhasil dibuka korban.
Sekitar 10-15 menit setelah beraktivitas, Ibu Suci menyadari anaknya tidak lagi berada di teras. Ia bergegas mencari ke sekitar rumah, termasuk ke arah kandang kambing di samping rumah, akan tetapi tidak menemukan korban.
“Namun saat kembali ke arah depan rumah, betapa terkejutnya sang ibu melihat anaknya sudah mengambang di kolam tambak udang, dengan panik ia langsung turun ke tambak dan mengangkat sendiri tubuh anaknya ke teras rumah,” terang Rusdi, Senin (16/06/2025).
Sementara Sungeng Riyadi orang tua korban menjelaskan, saksi dan istrinya berupaya memberikan pertolongan pertama, termasuk menepuk punggung korban dan mencoba mengeluarkan air dari mulut. Korban kemudian dibawa ke klinik Kampung, akan tetapi nyawa korban tak tertolong.
“Jenazah korban kemudian dibawa ke Kampung halaman orang tuanya di Kalirejo, Lampung Tengah, dan dimakamkan malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB,” papar Sungeng.
Di tempat terpisah Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung Agustiono, membenarkan adanya peristiwa duka tersebut, ia juga turut berbelasungkawa atas kejadian itu dan mendoakan agar keluarga diberi kekuatan.
“Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk lebih waspada, khususnya terhadap anak-anak dalam aktivitas sehari-hari. Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak di lingkungan tambak yang penuh risiko,” ungkap Agustiono. (W9-Wanto)