
Tulang Bawang, Warta9.com – DPP LSM Forum Rakyat Tulang Bawang (Fortuba), Lampung, menepis pernyataan Direktur PT Tulang Bawang Jaya (TBJ) Novi Marzani, BMY, yang sebelumnya menyebut penyertaan modal perusahaan daerah itu pada tahun 2024 senilai Rp 8,7 miliar berasal dari APBD.
Ketua DPP Fortuba, Andika, menilai pernyataan tersebut hanya bentuk pembelaan diri. Menurutnya, yang menjadi sorotan pihaknya justru dana Rp 8,6 miliar yang tercatat berada di kas BUMD.
“Itu hak Novi Marzani untuk berbicara dalam pembelaan, tetapi sebaiknya ia menjelaskan langsung kepada aparat penegak hukum. Sebab, Fortuba sudah melaporkan hal ini ke Kejaksaan Negeri, termasuk mempertanyakan keberadaan dana Rp 8,6 miliar lebih di kas BUMD,” tegas Andika kepada warta9.com, Minggu (21/9/2025).
Ia kemudian menguraikan bahwa penyertaan modal BUMD sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat Rp 9,8 miliar, dengan rincian Rp 1,2 miliar untuk PDAM Way Tulang Bawang dan Rp 8,6 miliar untuk PT TBJ.
Setahun berikutnya 2023, jumlah penyertaan modal naik menjadi Rp 10,2 miliar, di mana Rp 1,27 miliar dialokasikan untuk PDAM Way Tulang Bawang dan Rp 8,9 miliar untuk PT TBJ. Namun pada tahun 2024 jumlahnya justru turun menjadi Rp 8,7 miliar, seluruhnya untuk PT TBJ.
“Kalau kita cermati, modal yang diberikan ke PT TBJ tahun 2022 sebesar Rp 8,6 miliar, naik menjadi Rp 8,9 miliar di tahun 2023, tapi kemudian menurun lagi menjadi Rp 8,7 miliar di tahun 2024. Pertanyaannya, kenapa bisa turun? Bukankah Direktur sudah menjabat sejak 2023? Apa mungkin penjualan BBM atau migas di SPBU 24.345.107 milik BUMD ini selalu merugi, sehingga modal kembali dipangkas?,” sindir Andika.
Fortuba pun mendorong Kejaksaan Negeri Tulang Bawang untuk segera mengusut dugaan tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan penyertaan modal tersebut, terutama pada tahun 2023 yang nilainya mencapai Rp 10,2 miliar. Ia meminta aparat penegak hukum memeriksa rekening PT TBJ di bank, aliran dana BUMD, hingga setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penjualan migas.
“Jangan sampai dugaan penyelewengan BBM subsidi juga luput dari pemeriksaan. Harapan besar Fortuba dan masyarakat sekarang ada di Kejari Tulang Bawang agar persoalan ini benar-benar dituntaskan,” pungkas Andika. (W9-Wan)



















