Lampung Selatan Perkuat Komitmen Bersama Tekan Stunting Lewat Aksi Rembuk 2025

Lampung Selatan, warta9.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan terus menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan menggelar Aksi Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Rajabasa, Kantor Bupati, Selasa (11/3/2025).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama. Turut hadir Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, jajaran Forkopimda, Pj. Sekretaris Daerah, para kepala perangkat daerah, camat se-Kabupaten Lampung Selatan, serta Forum CSR yang turut ambil bagian dalam upaya penurunan stunting.

Bacaan Lainnya

Dalam laporan yang disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rikawati, dijelaskan bahwa berdasarkan hasil Rapat Konvergensi Tahun 2024, telah ditetapkan 27 desa di 9 kecamatan sebagai lokus prioritas penanganan stunting untuk tahun 2025. Sementara untuk tahun 2026, sebanyak 15 desa di 6 kecamatan juga telah ditetapkan sebagai lokus stunting.

“Rembuk stunting ini menjadi wadah untuk memastikan pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting berjalan terintegrasi dan kolaboratif, melibatkan semua pihak yang berkepentingan,” jelas Rikawati.

Ia juga menyampaikan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, mulai dari pendataan keluarga berisiko stunting sebanyak 22.450 keluarga, pelaksanaan audit stunting di Kecamatan Jati Agung dan Natar, hingga pemberian bantuan telur bagi kelompok sasaran di desa lokus stunting.

Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Egi menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan setengah hati. Ia meminta seluruh instansi dan lintas sektoral untuk benar-benar serius, apalagi Lampung Selatan telah menjadi lokus penurunan stunting sejak 2019.

“Kita memang sudah menunjukkan capaian yang baik, tapi jangan pernah merasa cukup. Tantangan bisa datang kapan saja. Maka dari itu, saya minta semua pihak terus memperkuat sinergi dan memperluas aksi nyata di lapangan,” tegas Bupati Egi.

Diketahui, angka prevalensi stunting di Lampung Selatan telah menunjukkan tren penurunan signifikan. Berdasarkan data SSGI, pada tahun 2019 angkanya sebesar 30,3 persen, dan turun drastis menjadi 10,3 persen di tahun 2023. Sedangkan dari data PPGBM Dinas Kesehatan, prevalensi stunting tercatat hanya 1,4 persen pada tahun 2024.

Untuk memperkuat komitmen bersama, kegiatan rembuk stunting ini ditutup dengan penandatanganan komitmen lintas sektor, sebagai bentuk sinergi dalam upaya mewujudkan generasi Lampung Selatan yang sehat, kuat, dan bebas stunting.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses