Kisruh Biaya Wisuda SD Ibnu Rusyd, Wali Murid Minta Penjelasan dan Transparansi

Kotabumi, Warta9.com – Perpisahan sekolah yang diselenggarakan oleh sekolah swasta seringkali dianggap sebagai ajang bisnis karena adanya pungutan biaya yang cukup besar namun dengan kegiatan yang tidak sebanding.

Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang tua karena mereka merasa dipbebani oleh biaya-biaya yang terkait dengan acara perpisahan, Jumat (13/06/2025).

Bacaan Lainnya

Seperti halnya yang dikeluhkan oleh sejumlah wali murid SD Ibnurusyid, dimana pihak sekolah melakukan pungutan sebesar Rp.617.000 untuk kegiatan Wisuda Tahfidz.

Mereka mengeluhkan dan keberatan terhadap iuran yang dibebankan tersebut, menurut orang tua nominal tersebut cukup besar, terlebih tanpa adanya kejelasan mengenai rincian penggunaan dana yang dikumpulkan dari para siswa.

“Jumlahnya cukup besar untuk sebuah acara wisuda, apalagi tidak dijelaskan uang itu untuk apa saja. Kami hanya diberi tahu harus membayar, tanpa transparansi,” ujar salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.

Dijelaskan, apabila siswa tidak bisa membayar uang tersebut maka tidak diberikan selendang wisuda, dengan kata lain anak tersebut tidak diperkenankan mengikuti wisuda.

“Kami mendukung kegiatan tahfidz dan wisuda, itu hal yang baik. Tapi alangkah baiknya jika disampaikan secara rinci dan terbuka kepada kami,” terangnya.

Sangat di sayangkan apa yang terjadi di SD Ibnu Rusyd, karena mereka termasuk di dalam 5 Sekolah Swasta yang menerima dana BOS, di Kabupaten Lampung Utara.

Sebenarnya sekolah Negeri maupun swasta penerima Dana BOS dilarang melakukan pungutan yang terkait langsung dengan proses belajar mengajar, seperti biaya buku, kegiatan ekstrakurikuler, atau biaya ulangan dan ujian.

Sekolah swasta boleh memungut biaya tambahan di luar biaya operasional, namun dengan catatan tidak bersifat wajib dan harus disepakati oleh komite sekolah serta orang tua siswa.

Dari keterangan Kepala Sekolah SD Ibnu Rusyd, Sri Fuji yang menjelaskan bahwa untuk siswa kelas VI, yang mengikuti Wisuda Tahfidz sebanyak 108 siswa. Para siswa tersebut di pungut iuran sebesar Rp.617.000/orang, dengan total keseluruhan iuran sebesar Rp. 66.636.000.

Sedangkan untuk siswa kelas V kebawah yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 88 siswa. Para siswa yang berkenan ikut dalam kegiatan Wisuda Tahfidz di pungut iuran sebesar Rp.300.000/siswa. Dengan total keseluruhan iuran yang dipungut dari siswa kelas V kebawah sebesar Rp. 26.400.000.

Jika dijumlahkan iuran kelas atas dan kelas bawah maka akan diperoleh nilai yang signifikan dengan total keseluruhan iuran yang berhasil ditarik dari siswa sebesar Rp.93.036.000.

Dinilai tidak sebanding dengan tempat berlangsungnya acara dan fasilitas yang disediakan, iuran tersebut dianggap sejumlah wali murid terlalu besar. (Alam/Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses