
Lampung Selatan, Warta9.com –
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), melaksanakan pemasangan dan uji coba alat penerangan tenaga surya (PLTS) berkapasitas 200 Wp untuk kebutuhan lampu bagan nelayan di wilayah perairan Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Senin
3 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) oleh Dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia, dengan tujuan utama memberikan solusi alternatif penerangan ramah lingkungan untuk mendukung aktivitas nelayan di malam hari melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam PkM ini yakni, Elka Pranita, MT, Kaprodi Teknik Elektro, Fika Trisnawati, MT, dosen S1 Teknik Elektro dan Novriansyah, mahasiswa S1 Teknik Elektro.
Elka Pranita menjelaskan, tujuan kegiatan ini antara lain;
1. Menyediakan sistem penerangan efisien dan ramah lingkungan menggunakan tenaga surya.
2. Mengurangi ketergantungan nelayan terhadap genset berbahan bakar minyak yang mahal dan berisik.
3. Meningkatkan hasil tangkapan ikan dengan pencahayaan yang stabil dan hemat energi.
4. Memberikan edukasi kepada masyarakat nelayan tentang penggunaan dan perawatan sistem PLTS.
Aksi Nyata
Tim PKM secara langsung melakukan perakitan, pemasangan, dan uji coba sistem Penerangan Listrik Tenaga Surya (PLTS) 200 Wp di bagan milik nelayan setempat. Kegiatan diawali dengan observasi kebutuhan nelayan di lapangan, dilanjutkan dengan merakit panel surya, controller, aki, dan lampu LED hemat energi.
Pemasangan dilakukan tepat di struktur bagan tancap yang digunakan nelayan untuk menarik ikan di malam hari. Setelah sistem aktif, tim melakukan uji coba malam penuh dan hasilnya menunjukkan sistem bekerja stabil. Selain itu, tim juga memberikan edukasi sederhana kepada nelayan mengenai cara pengoperasian dan perawatan alat agar dapat digunakan secara mandiri dan berkelanjutan.
Manfaat Nyata yang Diperoleh Masyarakat
1. Penghematan biaya operasional (tidak lagi membeli bensin untuk genset)
2. Pencahayaan lebih stabil, sehingga meningkatkan potensi hasil tangkapan ikan
3. Lingkungan kerja lebih nyaman, tanpa suara dan polusi asap dari genset
4. Peningkatan wawasan masyarakat tentang energi terbarukan dan teknologi tepat guna
5. Model penerapan PLTS yang bisa direplikasi untuk bagan lain di daerah sekitarnya
Dampak Kegiatan Bagi Masyarakat
Kegiatan pemasangan dan uji coba alat penerangan lampu bagan berbasis PLTS 200 Wp ini memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya nelayan:
Efisiensi Biaya Operasional
Nelayan tidak lagi bergantung pada genset dan bahan bakar minyak untuk penerangan. Hal ini menghemat pengeluaran harian nelayan hingga puluhan ribu rupiah per malam.
Harapan
1. Replikasi di Lokasi Lain
Diharapkan teknologi PLTS ini dapat dijadikan contoh dan diterapkan di bagan-bagan lain di wilayah sekitar maupun daerah pesisir lain yang belum teraliri listrik.
2. Pengembangan Sistem Lebih Lanjut
Ke depannya sistem PLTS ini dapat dikembangkan dengan penambahan sensor otomatis, daya lebih besar, atau integrasi dengan sistem smart control agar lebih efisien dan modern.
Berdasarkan hasil uji coba dan wawancara langsung dengan nelayan pengguna, sistem PLTS berfungsi optimal dan sangat membantu kegiatan mencari ikan di malam hari. Nelayan menyambut baik inovasi ini dan berharap sistem serupa dapat diperluas ke lebih banyak lokasi.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mengapresiasi inovasi dosen dan mahasiswa yang membantu penerangan nelayan di Katibung Lampung Selatan.
Mahathir berharap, dosen dan mahasiswa UTI terus melakukan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pihak kampus akan terus mendorong dan mensupport inovasi-inovasi yang dilakukan dosen dan mahasiswa UTI. (W9-jm)



















